Aku belum lama mengenal ibunya. Ibu dari anak perempuan bernama KAMILA. Tapi akhir-akhir ini kami sering tersambung lewat telepon. Bukan berarti kami hanya bertemu di sekolah saat menjemput anak kami masing-masing. Aku pernah ke rumah mungilnya bersama ibu-ibu orang tua murid yang lain. Aku mengenal gerak-geriknya walau hanya sedikit. Tak ada yang istimewa dari anak perempuan bernama KAMILA. Rasa-rasanya sama saja dengan anak murid yang lain. Ramah, cerdas, penyayang adik, punya banyak teman. Finish. Sejujurnya aku tak begitu suka ngobrol masalah di luar pelajaran, dengan ibunya KAMILA. Bukan karena suaranya yang serak basah mengganggu telinga, tapi karena kalimatnya tak putus-putus. Ia tak membiarkan aku menyelesaikan dulu topik pembicaraan. Kelihatannya ia tipe pembicara, bukan pendengar. Semangatnya menggebu-gebu, sangat tak sabaran. Sesuatu yang sudah dia rasakan feel nya, langsung disambung tanpa ampun. Berpuluh kalimat keluar dari mulutnya, mirip peluru bombardir. Aku harus sab
Ceritakan tentang Putrimu
Mempunyai anak perempuan adalah karunia